Cukup lama juga ya kayaknya gak sharing di forum ini dan ternyata ketika bikin draft di laptop, tulisan ini adalah tulisan saya yang ke-18 di dalam forum ini. Ya, mudah-mudahan bisa terus berlanjut untuk saling sharing di sini. Amin.
Kali ini saya mau sharing gimana cara develop produk untuk bisnis yang dimiliki teman-teman.
Kalo teman-teman udah pada paham gimana cara melakukan riset untuk memulai bisnis, mulai dari riset tentang segmentasi, positioning, hingga kompetitor.
Nah, sebagai pelengkap saya coba tambahkan cara develop produk yang nantinya akan kita launching untuk bisnis kita. Tentunya, ini masih dalam bagian market research.
Cara yang bisa kita lakukan untuk develop produk baru, bisa menggunakan conjoint analysis.
Apa itu conjoint analysis****?
Wikipedia mendefinisikan conjoint analysis sebagai
A survey-based statisticaltechnique used in market research that helps determine how people value
different attributes (feature, function, benefits) that make up an individual product or service.
Yes, terjemah bebasnya seperti ini conjoint analysis adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk melihat bagaimana orang-orang (konsumen) menilai berbagai atribut untuk kepentingan membuat produk atau jasa.
Intinya gini,
Gimana caranya dengan berbagai atribut produk yang kita desain untuk konsumen bisa menemukan pola kombinasi terbaik yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Ilustrasi dan step-by-step
Kita coba buat ilustrasi dan step-by-step melakukan conjoint analysis dalam proses develop produk.
Pertama, tentu kita menentukan atribut apa aja yang akan kita masukkan ke dalam produk baru kita nantinya.
Misalkan kita mau membuat produk fashion, anggaplah baju muslim.
Kemudian kita tentukan atribut apa aja yang bakal kita jadikan pertimbangan, dalam ilustrasi ini kita coba melibatkan jenis lengan baju, warna, dan tipe baju.
Jadi ada 3 atribut yang kita jadikan pertimbangan.
Masing-masing atribut ada 2 pilihan:
- Jenis lengan: panjang dan pendek
- Warna: gelap dan terang
- Tipe baju: koko dan kurta
Berdasarkan 3 atribut dengan masing-masing 2 pilihan tersebut, kita kombinasikan sehingga menjadi 8 jenis produk yang mungkin ada.

Setelah kombinasi produk terbentuk selanjutnya gimana?
Selanjutnya adalah kita minta konsumen kita untuk menilai ke-8 produk tersebut, misalnya dengan memberikan skor untuk setiap produk 1 – 10.

Misalkan aja data di atas adalah penilaian dari 4 konsumen kita terhadap 8 desain atau kombinasi produk yang sebelumnya udah kita buat.
Kemudian apa lagi?
Langkah selanjutnya yaitu mengolah data tersebut dengan menggunakan conjoint analysis untuk dapat melihat atribut mana yang terpenting bagi konsumen dan kombinasi seperti apa yang terbaik menurut konsumen kita.

Dari grafik di atas, dapat kita jelaskan bahwa hal pertama yang paling penting bagi konsumen adalah tipe baju muslimnya (41.07%), kemudian jenis lengan (32.34%), dan baru warnanya (26.59%). Artinya warna ini hal paling belakangan yang menentukan keputusan si konsumen.
Itu dari segi atribut, gimana kalo dari pilihan setiap atribut? Hasilnya seperti apa?

Nah, udah keliatan kan?
Kalo kita liat di bagian jenis lengan, pilihan dengan tingkat kepentingan paling besar itu lengan pendek, kemudian untuk tipe, tingkat kepentingan tertinggi adalah koko, dan untuk warna yaitu warna gelap.
Berarti dari conjoint analysis tersebut kita dapati kombinasi terbaik untuk produk baju muslim kita adalah koko berwarna gelap dan berlengan pendek.
Menarik?