Mas, tulisannya gak salah masuk kategori forum nih?
Sama sekali enggak, karena bijaknya based on data.
Bukan asal ngegas, hehe…
Tulisan santai Jum’at aja, gak perlu banyak tapi mudah-mudah punya persepsi baru dalam urusan ngebaca data ada.
Oiya, sebelumnya saya pernah nulis tentang mengukur performa cs dari data transaksi.
Nah tulisan ini sedikit menyambung tulisan tsb.
Seperti yang pernah saya bilang sebelumnya, rasanya kurang kalo kita ngebahas performa atau suatu pengukuran apa pun hanya berdasarkan rata-rata/average.
Contohnya dalam ngukur performa CS untuk menyelesaikan closing.

Kalo kita cuma ngeliat average, kita udah bakal ngomelin si Melati karena closing time dia berada di atas average dari keseluruhan closing time transaksi yang ada.
Tapi itu sikap gegabah, gak bijak sama sekali.
Coba kita liat sedikit nilai average yang disertai dengan confidence interval. -kita pake 95% confidence interval

Dengan confidence interval 95%,
Kita punya keyakinan bahwa interval waktu closing dari seluruh transaksi kita berada di rentang 4.8 hari sampai dengan 11.5 hari (daerah warna abu-abu).
Artinya, kalo kita punya 100 transaksi, berarti 95 transaksi itu terjadi closing di rentang waktu tersebut.
Ini berarti average closing time Melati masih dalam batas toleransi, meski nilainya di atas average, tapi masih berada di dalam rentang confidence interval. So, kalem dulu sebelum ngegas, hehehe…
Selain itu, kita coba pertimbangin potensi yang luar biasa.
Apa itu?

Potensi closing time yang lebih cepat.
Yes, kita masih punya keyakinan bahwa closing time bisa diperketat hingga 5 hari.
Tapi, kembali lagi gimana kita bisa kasih bekal ke tim CS untuk bisa mencapai closing time itu.
Semoga bermanfaat, teman…
Jangan sungkan untuk share insight sederhana ini ke rekan-rekan yang lain, barangkali ada yang merasa butuh dan tercerahkan😊